Cincin Itu...

8:52 AM / Posted By Bee Diaz Prihatama /


Aku ingin pergi ke tempat tidak adanya perbandingan.. tidak ada cinta dan benci, tidak ada jarak dan waktu, tidak ada siang dan malam, tidak ada kehidupan dan kematian... ketika aku bertemu dengan seorang anak laki2 berusia 14 tahun menurutku, aku melihat wajahnya pucat tanpa emosi. ada suatu yg mengganggu fikiranku.. matanya... ya.. matanya adalah mata seorang iblis.. didalamnya terdapat jutaan dendam tertanam..

Aku ingin meraihnya.. mengajaknya bergabung di duniaku.. dunia penuh cinta dan kasih,,

Aku rasa sudah tak ada lagi orang yg peduli dengannya.. dia hanya diam... entahlah apakah dia menerima kenyataan hidup.. ataukah.. dia sudah memiliki rencana utk mengubahnya..

Aku tak pernah tau dia berasal dari mana.. yg membuatku ingin meraihnya hanya karena aku melihat kejanggalan dari sorot matanya.. ya.. mata seorang iblis..

Entahlah apakah aku masih bisa meraihnya atau tidak... kadang dia dingin.. terkadang dia menangis tanpa alasan (mungkin dia menangisi dunia yg amat kejam baginya..aku tak tahu pasti)

Mata yg begitu tajam dengan wajahnya yg pucat tanpa emosi.. itulah letak perbedaan dia denganku..


Beberapa bulan sudah berlalu sejak aku bertemu dengannya..bahkan aku kini sudah masuk kedalam dunianya.. mencoba utk memaknai sebuah kehidupan yg indah, ya.. setidaknya agar dia tau.. bahwa diluar sana masih menjanjikan kehidupan yg lebih baik.. tp dia tidak peduli.. seakan asyik sendiri dengan dunia nya.. dunia yg serba misterius menurutku..


Suatu saat dia mengajakku ke hutan dan dia berkata padaku.. "Ikutlah denganku,. ke duniaku.. dan aku akan memperlihatkan kepadamu.. betapa duniaku sangat berbeda dengan duniamu.." saat itu aku hanya tercengang.. aku takut.. Dia memberiku sebuah cincin. Aku menerimanya... Lalu dia memperlihatkan senyumnya yg aku tau ada derita disana.. dan,,


Aku rasa aku ingin sekali berlari dan berteriak menjauhinya.. sungguh mata itu bertambah kelam.. dan ditambah dengan senyumnya yg dingin.. ada kepiluan disana, saat aku tercengang, dan kemudian aku sudah tak bisa mengendalikan diriku. Aku takut.. lalu aku berlari menjauhinya.. Aku berlari sambil ketakutan.. di rimbunan hutan aku sempat mendengar suara tertawa renyahnya.. Lalu lenyap seketika.. Aku pusing,, sekitarku gelap.. entahlah..


Saat aku sadar, dan aku terbangun... kudapati diriku disebuah perkuburan.. "Aku hanya bermimpi, fikirku.." tp tunggu.. Ada sebuah cincin melingkar dijari manisku..


Dan aku hanya terdiam...


0 comment:

Posting Komentar