teruntuk kamu; teruslah melenggang pada alurmu; tidak; tak usah perdulikan liku di jalanku dan aku; lentera yang kusembunyikan di sudut bayang-bayang kenangan hampir habis sumbu kamu dan aku; tak kan jadi satu, hingga habis waktu
pun andai hujan masih memeluk hingga gigil menenggelamkanku dalam sepi, kau tak perlu tau itu
bukankah badai di penghujung senja lebih indah di matamu?
pijarnya tak sekilau dahulu; ketika senja masih memukau dengan bias warna tanpa ragu
entah; dimana mentari sembunyikan wajahmu dari kalbu
hingga kemegahan cintamu tak lagi menawar beribu kepingan rindu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comment:
Posting Komentar